TIDAK banyak yang tahu bahwa tokoh fiksional Santa Claus mengenakan jubah berwarna merah dipadu putih sebagai bagian dari promosi Coca-cola. Sebelumnya Santa Claus disebutkan mengenakan jubah warna-warni.
Menurut politico.com dalam kuis yang digelar untuk menyambut perayaan Natal tahun ini, adalah aktor Haddon Sundblom yang pada tahun 1930 pertama kali mengenakan jubah merah Coca-cola ketika berperan sebagai Santa Claus.
Iklan Coca-cola itu disebarkan secara massif dan langsung mengubah keyakinan orang mengenai sosok Santa Claus. Asal usul Santa Claus sudah barang tentu termasuk hal yang ditanyakan dalam kuis itu.
Mengutip pernyataan Profesor Laura Nasrallah dari Harvard University yang mengatakan bahwa Santa Claus yang punya nama asli Saint Nicholas lahir dari keluarga Yunani di belahan dunia yang kini dikenal sebagai Turki.
Karena itu, Santa Claus tidak bisa disebut berkulit putih. Namun dia juga mengatakan bahwa pertanyaan mengenai warna kulit Santa Claus adalah omong kosong karena Santa Claus hanya tokoh fiksional.
Lantas bagaimana dengan kewarganegaraan Santa Claus? Di tahun 2008, Menteri Kewarganegaraan Kanada, Jason Kenney, secara formal memberikan kewarganegaraan Kanada kepada sosok Santa Claus, demikian dilansir politico.com.
Dari kuis itu pun terungkap bahwa anak-anak di Amerika Serikat sering meninggalkan susu dan coklat untuk Santa Claus yang mengunjungi rumah mereka di tengah malam. Sementara anak-anak di Inggris dan Norwegia meninggalkan pie.
The Daily Mail dalam salah satu edisi mengatakan bahwa Santa Claus mengkonsumsi begitu banyak pie setara dengan 150 miliar kalori, ini berarti 60 ribu kali lebih banyak dari yang seharusnya dia konsumsi. Juga disebutkan bahwa anak-anak di Irlandia meninggalkan bir Guinness untuk Santa. (RMOL)
Best Quote, "Santa Claus hanya tokoh fiksional."