Mengapa Ketupat Jadi Simbol Lebaran?

7 Juli 2016

Ketupat adalah makanan khas yang selalu ada di hari raya Idul Fitri, bahkan telah menjadi simbol lebaran.

ketupat

Makanan ini dibuat beras yang dibungkus anyaman pucuk daun kelapa atau daun pandan yang dirangkai berbentuk jajar genjang. Saat hendak disantap, ketupat dipadankan dengan masakan-masakan khas lebaran lain seperti opor ayam dan lain sebagainya.

Sebagai makanan khas yang selalu tersaji pada hari raya Idul Fitri, ketupat memiliki latar belakang yang cukup panjang. Makanan ini diperkirakan diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga saat Islam masuk ke tanah Jawa.

Seorang dari sembilan wali ini membudayakan dua kali Bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah lebaran Idul Fitri. Pada hari yang disebut Bakda Kupat di tanah Jawa waktu itu, hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda.

Setelah selesai dimasak, kupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambang kebersamaan. Menurut para ahli, sebuah ketupat memiliki beberapa makna, yakni;

- Rumitnya anyaman bungkus ketupat ini mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia.
- Nasi yang putih sebagai isi ketupat mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.
- Bentuk ketupat mencerminkan kesempurnaan, dihubungkan dengan kemenangan umat Muslim setelah sebulan berpuasa dan merayakan hari yang fitri.
- Kupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, dalam pantun jawa disebutkan; "kupat santen" atau kula lepat nyuwun ngapunten (mohon maaf, jika saya salah).
- Penggunaan janur sebagai kemasan juga memiliki makna tersembunyi. Janur dalam bahasa Arab berasal dari kalimat "jaa a al-nur" bermakna telah datang cahaya. Sedangkan masyarakat Jawa mengartikan janur dengan "sejatine nur" (cahaya) atau dalam arti yang lebih luas berarti keadaan suci manusia setelah mendapatkan pencerahan cahaya Ramadan.

Selain itu, ketupat juga erat dengan tradisi jawa menuju tanggal 1 Syawal. Ketupat atau kupat dapat diartikan dengan "laku papat" atau empat tindakan, yakni lebaran, luberan, leburan,dan laburan.

- Lebaran beraal dari kata lebar yang berarti selesai, dimaksudkan bahwa 1 Syawal adalah tanda selesainya menjalani puasa.
- Luberan berarti melimpah, ibarat air dalam tempayan, isinya melimpah, sehingga tumpah ke bawah. Simbol yang memberikan pesan untuk memberikan sebagian harta kepada fakir miskin, yaitu sedekah dengan ikhlas seperti tumpahnya/lubernya air dari tempayan.
- Leburan adalah bahwa semua kesalahan dapat lebur (habis) dan lepas serta dapat dimaafkan pada hari tersebut.
- Laburan dari kata labur (kapur) adalah bahan untuk memutihkan dinding. Simbol yang memberikan pesan untuk senantiasa menjaga kebersihan diri lahir dan batin. Sehingga setelah melaksanakan leburan (saling memaafkan) mesti selalu menjaga sikap dan tindak yang baik, sehingga dapat mencerminkan budi pekerti yang baik. Begitulah asal mula ketupat jadi simbol lebaran. (*)


0 Komentar:

Posting Komentar

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME