Kembali Berbicara Jurnalistik

11 Maret 2012

berbicara jurnalistikPEKAN ini, saya kembali menyampaikan materi jurnalistik dengan menjadi salah satu pembicara dalam Pelatihan Pengelolaan Media yang digelar oleh Ruang Belajar Masyarakat (RBM) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (MPd) Kabupaten Maros.

Kalau beberapa waktu lalu, saya menyajikan materi jurnalistik di tingkat kecamatan, dalam pelatihan yang digelar selama dua hari (Sabtu-Minggu, 10-11 Maret) di Hotel Transit II Maros ini, saya berbicara jurnalistik di hadapan kader dan pelaku RBM dan PNPM-MPd tingkat kabupaten.

Selain memaparkan materi pengertian, perkembangan dan unsur jurnalistik, saya juga mengulas pengertian berita atau news. Dalam beragam literatur jurnalisme, berita atau news (bahasa Inggris) diartikan sebagai laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian terbaru (aktual); laporan mengenai fakta-fakta aktual, menarik perhatian, dinilai penting atau luar biasa.

Jika merunut asal katanya, "news" mengandung pengertian penting, berasal dari kata "new" yang berarti baru. Karenanya berita haruslah mempunyai sifat kebaruan atau aktualitas. Selain itu, kata "news" juga dapat dijabarkan menjadi north, east, west, south yang bermakna dalam mencari berita, informasi harus digali dari empat arah mata angin atau dari berbagi sumber yang relevan.

Berdasarkan cara penulisannya, berita dibedakan menjadi; straight news (berita langsung), feature news (berita kisah), indepth reporting (pelaporan mendalam) dan investigative reporting (pelaporan investigasi).

Straight news adalah jenis berita yang digunakan untuk menyampaikan informasi penting secara singkat dan cepat. Penulisan Straight news dilakukan dengan menggunakan format piramida terbalik. Format ini menyajikan informasi yang paling penting dituliskan pada alinea paling atas dan merupakan intisari dari seluruh berita dengan menggunakan rumus 5W + 1H dalam alinea ini.

Jika dibuat gradasi, alinea yang berada di bawah berisi informasi yang semakin tidak penting. Dengan kata lain, alinea pertama adalah yang paling penting, alinea selanjutnya (ke bawah) semakin tidak penting dan yang paling bawah adalah yang paling tidak penting.

Selanjutnya, dikenal dua jenis straight news, yakni hard news atau berita langsung yang berisi laporan peristiwa politik, ekonomi, sosial, dan kriminalitas. Serta soft news atau berita langsung tentang hal-hal ringan, semisal olahraga, kesenian, hiburan, hobi, elektronika, dan sebagainya.

Untuk feature news atau berita kisah merupakan jenis berita yang dalam penulisannya lebih bersifat naratif, berkisah mengenai hal-hal yang menyentuh aspek-aspek kemanusiaan atau human interest. Sebuah feature tidak terlalu terikat pada nilai-nilai berita dan faktualitas.

Sementara indepth reporting atau pelaporan mendalam merupakan pengembangan dari berita yang sudah dimuat atau berita baru yang diulas lebih mendalam. Indepth reporting dapat bermula dari suatu berita yang masih belum selesai pengungkapannya dan bisa dilanjutkan kembali. Pendalaman dilakukan dengan mencari informasi tambahan dari nara sumber atau berita yang terkait dengan peristiwa sebelumnya.

Investigative reporting atau pelaporan investigasi merupakan kelanjutan dari indepth reporting. Menurut mantan pemimpin redaksi majalah TEMPO, Goenawan Mohamad; reportase investigatif merupakan jurnalisme "membongkar kejahatan".

Elemen dasar pelaporan atau liputan investigasi haruslah merupakan ide orisinil dari penulis investigasi, bukan hasil investigasi pihak lain yang ditindaklanjuti oleh media. Subyek investigasi merupakan kepentingan bersama yang cukup masuk akal mempengaruhi kehidupan sosial mayoritas pembaca atau pemirsa media.

Demikian rangkuman paparan saya tentang pengertian berita (news) dan jenis berita yang saya sampaikan dalam pelatihan jurnalistik ini. | *

0 Komentar:

Posting Komentar

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME