Puasa Islam Berbeda dengan Puasa Lain

28 Juli 2012

MASIH tentang ramadhan, kali ini kami menyajikan ulasan seputar makna puasa, diet dan kesehatan. Puasa yang dijalani ummat Islam dalam bulan ramadhan berbeda dengan puasa jenis lain, semisal diet.

kurma susu

Puasa memiliki fitur bermanfaat dibandingkan diet biasa. Secara islami, Manfaat medis dari puasa dipengaruhi faktor-faktor berikut:

Selama berpuasa di bulan Ramadhan, tidak ada kekurangan gizi atau asupan kalori yang kurang memadai, karena tidak ada pembatasan pada jenis atau jumlah asupan makanan selama berbuka atau sahur.

Dosen University of North Dakota State University di Fargo, MM Hussaini pernah melakukan analisi selama Ramadhan 1974 terhadap diet mahasiswa Muslim perguruan tingginya dan menyimpulkan bahwa asupan kalori dari mahasiswa Muslim selama puasa berada di dua pertiga dari AKG (Angka Kecukupan Gizi).

Puasa di bulan Ramadhan dilakukan secara sukarela, ini bukan pemaksaan yang ditentukan oleh siapapun. Pada bagian hipotalamus otak ada pusat yang disebut "lipostat" yang mengontrol massa tubuh. Ketika penurunan berat badan yang parah dan cepat yang dicapai dengan diet, pusat ini (lipostat) tidak mengenali kondisi tersebut sebagai normal dan karena itu menyebabkan kenaikan berat badan dengan cepat setelah seseorang berhenti dari dietnya.

Jadi cara yang paling efektif untuk menurunkan berat badan adalah yang dilakukan secara lambat, disertai pengendalian diri, dan penurunan berat badan secara bertahap dengan cara memodifikasi perilaku kita, serta sikap mengenai makan itu sendiri.

Ramadhan adalah bulan pengaturan dan pelatihan diri, yang jika hal itu dilakukan dengan benar, mudah-mudahan menyebabkan perubahan permanen dalam pembacaan oleh lipostat.

Dalam puasa menurut aturan Islam, kita tidak mengalami diet makanan selektif saja (yaitu hanya protein, hanya buah-buahan dan lain-lain). Sarapan sebelum fajar (sahur) harus dilakukan dan kemudian ketika matahari terbenam berbuka puasa dengan sesuatu yang manis, seperti kurma, buah-buahan, atau jus dan untuk menjamin tidak terjadi hipoglikemia, harus diikuti dengan makan malam seperti biasa.

Shalat tambahan disunahkan setelah makan malam, yang membantu metabolisme makanan. Jika dilakukan penghitungan dengan penghitung kalori, jumlah kalori yang dibakar selama shalat tambahan yang disebut Tarawih adalah sebesar 200 kalori.

Perlu diketahui, ketika shalat kita menggunakan seluruh otot dan sendi yang dapat ditempatkan dalam kategori latihan ringan dalam hal kalori output.

Puasa Ramadhan sebenarnya latihan disiplin diri. Bagi mereka yang perokok berat, atau yang suka makan terus-menerus, atau minum kopi setiap jam, puasa adalah cara yang baik untuk menghentikan kebiasaan itu, yang diharapkan efeknya akan berlanjut setelah bulan Ramadhan berakhir.

Efek psikologis dari puasa Ramadhan juga diamati dengan baik dari deskripsi orang yang berpuasa. Mereka menggambarkan perasaan kedamaian batin dan ketenangan. Nabi telah menyarankan; Jika seseorang mengajak anda berkelahi, katakan kepada mereka saya berpuasa. Dengan demikian permusuhan pribadi selama bulan Ramadhan dapat diminimalisasi. Tingkat kejahatan di negara-negara muslim juga menurun selama bulan ini.

Tak salah memang jika bulan Ramadhan disebut bulan penuh hikmah dan rahmat. | rangkuman beragam sumber

1 Komentar:

  1. manji mengatakan...:

    bukan cuma puasa kanda, tdk puasa pun, asupan gizi seseorang paling tidak sekitar 77% dari AKG. Tujuannya untuk mempertahankan berat badan normal serta mencegah peningkatan berat badan yg berlebih. Tapi ingat bukan cuma jumlah, tapi jenis juga mesti diperhatikan

Posting Komentar

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME