Menyusuri Sejarah Komputer di Maros

11 April 2012

Sejarah Komputer di MakassarSESORE ini saya baru sempat membuka laptop dan terkoneksi dengan dunia maya. Sambil membuka email dan mengirim rilis berita dan foto, saya mengunjungi beberapa blog dan tiba pada artikel berjudul; Kenal Komputer karena “Bocah Tua Nakal” di laman website Komunitas Tanahindie Makassar, tanahindie.net.

Artikel itu saya tulis dua hari lalu di blogIHSYAH ini sebagai bagian dari penelitian sosial budaya Makassar menggunakan "kendaraan" komputer. Sekarang saya kembali menuliskan hasil penelusuran saya seputar sejarah perkembangan penggunaan komputer di Kabupaten Maros, daerah tetangga dan penyangga Kota Makassar.

Penelusaran ini saya mulai dalam lingkup Komunitas Blogger Salewangang (KBS) dan berbincang dengan Amal Hasan yang juga akrab dengan sapaan Eyank Pasolle. Menurutnya, komputer di Maros mulai populer digunakan warga sejak sekitaran tahun 1989-1990.

Ini ditandai dengan penggunaan komputer di sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA), meski baru sebatas keperluan administrasi. Pada umumnya komputer yang digunakan berjenis XT (eXtended Technology), sebuah personal computer (PC) yang awalnya diperkenalkan oleh IBM [International Business Machines Corporation, sebuah perusahaan yang memproduksi dan menjual perangkat keras dan perangkat lunak komputer asal Amerika Serikat yang didirikan pada 15 Juni 1911]. Meski beberapa ada juga yang menggunakan komputer AT-286 (AT singkatan dari Advanced Technology).

Kisaran tahun 1994-1995, Ketua Pengurus Wilayah RTIK (Relawan Tekhnologi Informasi Komunikasi) Sulawesi Selatan (Sulsel) ini bahkan sudah menggunakan komputer berjenis Macintosh [Macintosh atau disingkat Mac, adalah PC berbasis PowerPC yang diproduksi oleh Apple. McIntosh diambil dari nama jenis apel, diperkenalkan pertama kali pada Januari 1984. Macintosh adalah komputer pertama yang memperkenalkan sistem antarmuka grafis atau GUI].

Komputer Mac itu adalah pemberian dari Prof Dr Veny Hadju, MSc, PhD (sekarang Asisten Diriktur III Pasca Sarjana Unhas), sewaktu menempuh pendidikan S-3 di Cornell University, Itacha, New York.

Sekitar tahun 1997, Eyank melakukan perbaikan terhadap sejumlah unit komputer milik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maros. Komputer yang ia service itu bermerek Acer dengan processor AT-386 dan harddisk 80 MB atau 120 MB, bercasing desktop (tidur) belum memakai casing tower (berdiri) seperti yang dijumpai saat ini. Jenis ini sudah termasuk komputer canggih waktu itu.

Jika pada tahun 1997 komputer yang digunakan di kantor Sekretariat DPRD Maros sudah rusak, maka dapat diasumsikan kalau instansi ini sudah menggunakan komputer sebelum masa itu, kisaran setahun atau dua tahun sebelumnya, yakni tahun 1995-1996.

Penasehat RTIK Daerah Maros ini menambahkan, tahun 1999-2000, Pesantren Darul Istiqamah Maccopa Maros mendapatkan bantuan komputer dengan koneksi internet gratis dari WasantaraNet lengkap dengan modem internal berkecepatan maksmial 28.8 Kbps.

Tahun 2001, mantan anggota DPRD Maros ini membuka kursus private komputer di rumahnya, di Maccopa Maros dengan memakai komputer dualboot Windows 98 dan Linux Suse 6.2 berprocessor AMD K5.

Tentang keberadaan lembaga pendidikan komputer sebagai salah satu elemen penting dalam mengamati perkembangan komputer, saya memperoleh informasi kalau pada kisaran tahun 1990, sebuah lembaga pendidikan keterampilan bernama "Pisidata" yang terletak di jalan Jenderal Sudirman Maros menawarkan paket kursus komputer. Kursus ini menawarkan mata kursus DOS 5.5 dan WS 4.

Pegiat Information Technology (IT) Maros, Muh Ridwan menyampaikan kalau lembaga kursus komputer "Qadri" di jalan Jenderal Sudirman Maros juga sudah eksis mengajarkan WS4 dan Lotus123 di tahun 1991.

Sementara Eyank juga pernah menjadi salah satu mentor komputer di Lembaga Pendidikan Ikhwanul Ummah milik Bank Islam Ikhwanul Ummah (sekarang sudah dilikuidasi) di Bulu-bulu (dekat pintu masuk lama kawasan Bandara Hasanuddin) Maros, sekitar tahun 1993.

Seorang member KBS, Manji Lala (pemilik gizimu.com) mengaku sering berkumpul bersama beberapa kawannya di tempat kursus komputer bernama "Bamas" di jalan Baharuddin Dg Lira Maros pada tahun 1996-1997. Member KBS lainnya, Muh Taufan juga pernah mengikuti kursus komputer 10 hari pada di lembaga pendidikan komputer "Komp@k" yang terletak di jalan Taqwa Maros pada tahun 2001.

Sementara pembina KBS, Muh Zainal Hasyim yang populer disapa Uak Sena pernah membuka kursus komputer pada tahun 1996. Saat itu materi kursusnya meliputi pengenalan DOS, WS, Lotus, dan dBase, pesertanya selain pegawai, juga mahasiswa.

Pada tahun 1998, dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yayasan Perguruan Islam Maros (YAPIM) ini juga membuka kursus komputer di Kecamatan Camba. Peserta kursus ini adalah siswa-siswi SMA Muhammadiyah Camba. Menurutnya, itu adalah kali pertama komputer diperkenalkan di Camba.

Memasuki tahun 2000, Uak membuka laboratorium komputer di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Da'wah Irsyad (DDI) Maros. Uak juga mengemukakan kalau pada kisaran tahun 2001 ke atas, lembaga pendidikan komputer "Inside" di jalan Pisang Maros juga hadir. Lembaga ini dikelola Yayasan Terang yang kebetulan menempati gedung milik HM Hatta Rahman (Bupati Maros saat ini).

Membaca keterangan Uak ini, rasanya wajar jika kemudian Bupati Maros menjalankan kebijakan penerapan IT dan meminta PNS Maros pandai menggunakan komputer. | *

Artikel berjudul; Menyusuri Sejarah Perkembangan Komputer di Maros ini adalah bentuk partisipasi dalam penelitian sosial budaya Makassar menggunakan ‘kendaraan’ komputer yang dilaksanakan oleh Komunitas Blogger Makassar dan Komunitas Tanahindie Makassar.

*baca juga ulasan saya tentang kue tradisonal Bugis-Makassar buatan Maros; Oleh Oleh Makassar.

2 Komentar:

  1. uaksena mengatakan...:

    nice post hihihihhihi ada namaku hahahhahahah

  1. Jimpe mengatakan...:

    bang ilo, terima kasih atas tulisan komputernya :)

Posting Komentar

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME