TUGU batas wilayah Kabupaten Maros kini berdiri di jalan masuk Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Tugu ini terletak sekitar 500 meter dari perempatan jalan dan dibangun di sisi kiri-kanan jalan dengan nama dan logo Kabupaten Maros.
Pembangunan tugu ini dimaksudkan sebagai penegas batas wilayah antara Maros dan Makassar, juga sebagai tanda kalau pintu gerbang udara di Kawasan Timur Indonesia ini berada dalam wilayah Kabupaten Maros. Karena sampai sekarang, masih banyak orang yang belum memahami kalau letak bandara ini di Maros.
Berdasarkan sejarahnya, bandara ini dibangun pada tahun 1935 oleh Pemerintah Hindia Belanda sekitar 22 kilometer disebelah utara Makassar dengan konstruksi rumput berukuran 1.600 x 45 meter (Runway 08-26) dan diresmikan pada 27 September 1937 dengan nama Lapangan Terbang Kadieng (terletak di Batangase, Kecamatan Mandai, Maros).
Peresmiannya ditandai dengan penerbangan komersial oleh perusahaan penerbangan Koningklijke Netherland Indische Luchtvaan Maatschappij (KNILM) dengan pesawat jenis Douglas D2/F6, kota tujuan Surabaya.
Pada tahun 1942 oleh pemerintah pendudukan Jepang, nama Lapangan Terbang Kadieng diubah menjadi Lapangan Terbang Mandai (nama salah satu kecamatan di Maros). Landasan lapangan ditingkatkan memakai konstruksi beton berukuran 1.600 x 45 meter. Tahun 1945, landasan baru dengan konstruksi onderlaag berukuran 1745 x 45 meter (Runway 13-31) dibangun dengan mengerahkan 4000 orang ex-tentara Romusha oleh pemerintah Sekutu (Hindia Belanda).
Tahun 1950 lapangan terbang ini diserahkan kepada Pemerintah Indonesia dan dikelola oleh Jawatan Pekerjaan Umum Seksi Lapangan Terbang, selanjutnya tahun 1955 dialihkan kepada Jawaban Penerbangan Sipil (sekarang Direktorat Jenderal Perhubungan Udara) yang lalu memperpanjang landasan pacu menjadi 2.345 x 45 meter sekaligus mengubah nama Lapangan Terbang Mandai menjadi Pelabuhan Udara Mandai.
Tahun 1980, Runway 13-31 diperpanjang menjadi 2.500 x 45 meter dan nama Pelabuhan Udara Mandai diubah menjadi Pelabuhan Udara Hasanuddin. Tahun 1981, Pelabuhan Udara Hasanuddin dinyatakan sebagai Bandar Udara Embarkasi/Debarkasi Haji.
Tahun 2004, dilakukan perluasan dan pengembangan bandara dengan membangun landasan pacu dan terminal penumpang baru dan diresmikan tahun 2008 dengan nama baru "Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar".
Penggunaan nama Sultan di depan nama Hasanuddin dimaksudkan agar nama Hasanuddin yang digunakan jelas mengarah ke sosok pahlawan nasional Sultan Hasanuddin yang terkenal dengan julukan "Ayam Jantang dari Timur".
Nah, sekarang tentu tak salah jika nama Maros juga disebutkan saat menuliskan; Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Maros, sebagai pengingat kalau bandara termegah Kawasan Timur Indonesia ini terletak di Kabupaten Maros. | *sumber bacaan: hasanuddin-airport.com.
Tugu Batas Maros di Bandara
IHSYAH
9 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Populer
-
MALAM ini seorang teman bertanya melalui SMS, apa kriteria penilaian dalam sebuah lomba foto? Singkat, saya menjawab, sebenarnya tak ada kri...
-
Bagi kamu yang baru belajar mengoperasikan perangkan komputer, mungkin masih asing dengan papan keyboard. Kenapa tombolnya begitu banyak? Pe...
-
PELAJAR sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kediri-Jawa Timur diduga menjadi aktor dan aktris video porno. Dalam sepekan ini, film biru ya...
-
CUKUP lama saya tak memposting artikel, ulasan atau sekadar tulisan ringan tentang fotografi di blog ini. Hari ini, ketika 'berselancar...
-
KOMPILASI seniman Maros tampil menyajikan tari tradisional 4 etnik; Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja yang diisi tradisi Angngaru di ruang...
-
Bukit Tamangura di Dusun Samariga Desa Baruga Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros Sulawesi Selatan menyimpan keindahan tersendiri. Pun...
-
SEBELUM menonton video porno " kepergok_mesum_di_hutan.3gp " ini, pastikan kamu sudah berumur lebih dari 17 tahun. Namun jika ngeb...
-
KOMUNITAS Blogger Makassar, Anging Mammiri , menggelar seminar dan bincang Information Technology (TI) bertopik Blog For Life (BFL). Kegiata...
0 Komentar:
Posting Komentar