Rammang-rammang Distinasi Baru Wisata Sulsel

12 Oktober 2012

GUGUSAN karst Rammang-rammang di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros merupakan salah satu dari karst terluas di dunia selain karst di Cina Selatan dan Vietnam. Kawasan ini menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan dan menjadi distinasi baru pariwisata Sulsel (Sulawesi Selatan).

rammang-rammang

Gugusan karst atau batuan kapur kawasan Rammang-rammang menjulang tinggi di antara aliran sungai yang mengelilinginya. Bentuknya unik, bak pahatan alam di atas sungai dan memberi pemandangan yang eksotis. Indahnya panorama pebukitan karst dengan warna batuan dominan hitam dikelilingi sungai dapat dinikmati bila melalui jalur sungai.

Pohon bakau dan Nipa tumbuh di sisi kiri dan kanan sungai, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Singkapan batu kapur tersebar di sepanjang alur sungai dan menyembul dari dasar sungai.

Bila mengunjungi kawasan karst Rammang-rammang melalui jalur darat, gugusan batu terlihat menyerupai menara dan biasa disebut hutan batu. Sekelilingnya bukan lagi alur sungai, melainkan areal persawahan tadah hujan dengan pematang sawah. Jalan darat ditempuh melalui jalan beton di samping gardu induk listrik atau Masjid Al Ikhlas Salenrang hingga dermaga kecil di bawah jembatan besi. Jalan darat ini mudah ditempuh menggunakan sepeda motor atau mobil.

Panorama alam saat melewati jalan darat tak kalah menarik, di sepanjang jalur menuju jembatan ditemui hamparan sawah dengan gugusan batu-batu hitam di belakangnya. Gugusan batu-batu hitam ini dinamakan Taman Batu, berada di kawasan ini seakan berada di Halong Bay Vietnam. Hamparan batu karts berwarna hitam dengan tinggi yang bervariasi menjadi pemandangan yang luar biasa. Jalur darat ditumpuh hingga kawasan Taman Batu ini, setelahnya jika ingin menyusuri Rammang-rammang lebih dalam, perjalanan dilakukan menggunakan perahu.

Kebanyakan wisatawan memilih menyusuri Sungai Pute, jalur sungai ini dapat ditempuh dari dermaga kecil di bawah jembatan jalan poros Semen Bosowa. Tempat ini menjadi patokan, sebab warga Salenrang memarkir perahu mereka di sini jika hendak ke luar kampung. Jalur sungai ditempuh dengan menggunakan perahu motor jenis Jolloro'.

Deretan gunung karst menjulang tinggi yang mengitari sungai Pute menjadikan sungai indah dipandang. Hutan pohon nira yang berada di sisi kiri dan kanan sungai menjadi kian menarik. Rumah-rumah warga di tepi sungai juga menjadi pemandangan tersendiri, diiringi suara burung dan bebek hutan yang kadang bersautan di balik hutan Nipa menambah seru perjalanan.

Dalam perjalanan, dapat beragam jaring pukat, bangang kecil, bahkan gubuk di atas air. Sesekali dapat ditemui warga yang sedang beraktifitas mencari ikan di sungai ini atau melintas dengan Sampan kecil bercadik. Kalau beruntung, bisa ditemukan burung-burung yang sedang mencari ikan di tepi sungai.

Perahu kemudian melewati cerukan batu raksasa hingga tampak dua bongkahan batu menyerupai gerbang atau terowongan. Setelah itu, sebuah hamparan sawah dan sejumlah rumah warga yang dikelilingi bebukitan karst pun terlihat, itulah Kampung Berua. Kampung yang berada paling ujung Desa Salenrang ini terletak di tengah perbukitan bukit karts dengan hamparan persawahan, empang dan pepohonan, sebuah suasana alam yang asri.

narablog

Selain gugusan batu kapur, Rammang-rammang juga menyimpan banyak gua yang terbentuk dari gugusan pegunungan gamping dengan ketinggian antara 10-300 meter di atas permukaan laut. Bentang alamnya bervariasi dari kawasan landai hingga terjal. Vegetasi yang hidup di kawasan ini mulai dari tumbuhan khas pegunungan gamping, rawa-rawa, dan beberapa jenis tanaman yang tumbuh pada dataran alluvial yang sekarang menjadi lahan pertanian masyarakat setempat.

Gua Rammang-rammang juga terdapat sejumlah gambar purbakala di dindingnya. Menurut penduduk sekitar gua itu cukup panjang dan dalam atau bertingkat-tingkat. Saat petang, ribuan kelelawar berterbangan keluar dari gua yang berada di dinding kars dekat desa ini. Barisan rombongan hewan malam ini begitu panjang hingga jejaknya dan arah berpencarnya bisa disaksikan.

Di sekitar kawasan ini juga terdapat telaga biru yang merupakan sebuah telaga diantara celah-celah karst dengan air berwarna jernih yang disebut Telaga Bidadari. Rammang-rammang sudah mulai dikenal sejak lima tahun terakhir. Pengunjungnya didominasi turis asing atau wisatawan mancanegara. Yah, Rammang-rammang distinasi baru pariwisata Sulsel.

0 Komentar:

Posting Komentar

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME