HARI ini, saya merilis video pesta panen Mappadendang di Youtube, hasil dokumentasi singkat saat meliput pelaksanaan Mappadendang yang digelar warga lingkungan Baniaga, Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Maros.
*klik untuk menonton video*
Acara adat ini digelar untuk melestarikan tradisi masyarakat Maros yang dilaksanakan secara turun-temurun. Dilakukan dengan menumbuk padi dalam lesung panjang yang disebut Pallungeng menggunakan menggunakan alat tumbuk yang disebut alu.
Mappadendang dimainkan perempuan dan laki-laki, mereka secara berpasang-pasangan berhadapan dengan memainkan alu di tangan menciptakan irama khas mirip irama gendang. Petani memecah biji padi yang telah ditelakkan ke dalam pallungeng, sambil sesekali memukul badan lesung mengikuti irama.
Pesta panen Mappadendang ini digelar untuk memperkenalkan kekayaan budaya kita kepada para generasi muda, agar mereka, para generasi muda ini tak mudah terpengaruh budaya barat. Juga untuk menjaga dan melestarikan seni-budaya daerah dalam rangka memelihara nilai-nilai seni dan budaya.
Acara dilaksanakan sebagai bentuk suka cita dan kesyukuran petani, atas hasil panen yang melimpah. Mappadendang digelar tiap tahun dengan melibatkan para petani yang ada di lingkungan ini. Acara adat ini juga dilaksanakan untuk mempertahankan budaya warisan leluhur.
Mappadendang merupakan upacara syukuran panen padi dan merupakan adat masyarakat bugis sejak dahulu kala. Dilaksanakan setelah panen raya biasanya memasuki musim kemarau pada malam hari. Komponen utama dalam acara ini yaitu 6 perempuan, 3 pria, bilik baruga, lesung, alu, dan pakaian tradisionil yaitu baju bodo.
Para perempuan yang beraksi dalam bilik baruga disebut Pakkindona, sedang pria yang menari dan menabur bagian ujung lesung disebut Pakkambona. Bilik baruga terbuat dari bambu, serta memiliki pagar yang terbuat dari anyaman bambu yang disebut Walasoji.
Upacara biasanya berlangsung hingga tengah malam, namun untuk acara tertentu dilakukan di siang hari, misalnya untuk pembukaan acara dan pertunjukkan bagi tamu atau wisatawan.
0 Komentar:
Posting Komentar