SAAT ini saya seringkali menemukan penggunaan kata "dimana" yang kurang tepat. Terutama saat kata "dimana" itu dimaksudkan untuk menunjukkan tempat. Namun banyak orang menuliskan kata "di" dan "mana" tanpa memisahnya.
Dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD), penulisan kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti "kepada" dan "daripada".
Penulisan kata depan ini disebut Preposisi (bahasa Latin: prae, "sebelum" dan ponere, "menempatkan, tempat") yang diartikan sebagai kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh nomina atau pronomina.
Preposisi bisa berbentuk kata, misalnya di dan untuk, atau gabungan kata, misalnya bersama atau sampai dengan. Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan, misalnya:
Secara baku penulisan preposisi ditulis terpisah, misalnya; di dalam, ke tengah, dari Jakarta. Adapun penulisan preposisi yang ditulis tanpa dipisah, adalah; ada, kemari, daripada, keluar (sebagai lawan kata "masuk"), sementara untuk lawan kata "ke dalam" penulisan harus dipisah; "ke luar".
Patut dipahami kalau bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk "di mana" atau "dimana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah "who", "whom", "which", atau "where") atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya) untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat.
Perhatikan kalimat ini: Ia kembali ke Jakarta, dimana ia dilahirkan. Kalimat itu tidak baku, perbaikannya adalah: Ia kembali ke Jakarta, tempat ia dilahirkan. Contoh lain penggunaan kata "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang betul ada pada kalimat tanya, seperti: "Alamat kamu di mana?" atau "Di mana kamu dilahirkan?"
Paparan ini tentu tak bermaksud menggurui, hanya mengingatkan kembali tentang pentingnya menggunakan kata "di mana" yang benar, untuk menghindari kesalahan penulisan yang dianggap biasa ini. Selamat berakhir pekan. | *
Penulisan kata depan ini disebut Preposisi (bahasa Latin: prae, "sebelum" dan ponere, "menempatkan, tempat") yang diartikan sebagai kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh nomina atau pronomina.
Preposisi bisa berbentuk kata, misalnya di dan untuk, atau gabungan kata, misalnya bersama atau sampai dengan. Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan, misalnya:
- Preposisi yang menandai tempat; di, ke, dari.
- Preposisi yang menandai maksud dan tujuan; untuk, guna.
- Preposisi yang menandai waktu; hingga, hampir.
- Preposisi yang menandai sebab; demi, atas.
Secara baku penulisan preposisi ditulis terpisah, misalnya; di dalam, ke tengah, dari Jakarta. Adapun penulisan preposisi yang ditulis tanpa dipisah, adalah; ada, kemari, daripada, keluar (sebagai lawan kata "masuk"), sementara untuk lawan kata "ke dalam" penulisan harus dipisah; "ke luar".
Patut dipahami kalau bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk "di mana" atau "dimana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah "who", "whom", "which", atau "where") atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya) untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat.
Perhatikan kalimat ini: Ia kembali ke Jakarta, dimana ia dilahirkan. Kalimat itu tidak baku, perbaikannya adalah: Ia kembali ke Jakarta, tempat ia dilahirkan. Contoh lain penggunaan kata "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang betul ada pada kalimat tanya, seperti: "Alamat kamu di mana?" atau "Di mana kamu dilahirkan?"
Paparan ini tentu tak bermaksud menggurui, hanya mengingatkan kembali tentang pentingnya menggunakan kata "di mana" yang benar, untuk menghindari kesalahan penulisan yang dianggap biasa ini. Selamat berakhir pekan. | *
kalau ini mana yang betul ( soal try out us SD 2016 )kata dimana atau di mana :
1. belajar dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun
2. belajar dapat dilakukan dimana pun dan kapan pun