Makna Sebutan Butta Salewangang

23 Februari 2012

butta-salewangangPADA halaman dokumen yang saya baca siang ini, terdapat satu kalimat yang menyebut Kabupaten Maros Butta Salewangang.

Tertarik mencari tahu makna dan arti kata ini, saya pun melakukan penelusuran media. Membuka-buka halaman surat kabar lokal yang pernah memuat berita seputar Maros.

Nama Butta Salewangang memang kerap digunakan sebagai nama pengganti dalam menyebut Kabupaten Maros.

Istilah ini sama dengan sebutan Kota Anging Mammiri untuk Kota Makassar, Butta Panrita Lopi untuk Bulukumba, Bumi Massenrempulu untuk Enrekang, juga sebutan Paris van Java untuk Kota Bandung.

Tak puas dengan simpulan itu, saya pun menelusurinya lebih mendalam, sampai menemukan sebuah dokumen yang bercerita tentang Karaeng Loe ri Pakere, Raja pertama Kerajaan Marusu' yang eksis sekitar tahun 1471.

Asal Mula Istilah Butta Salewangang

Butta Salewangang mulai disebut di masa pemerintahan Tumanurung atau manusia titisan dewa yang hadir ke bumi tanpa dilahirkan ini di wilayah yang menjadi cikal-bakal Kabupaten Maros ini.

Karaeng Loe ri Pakere hadir dalam kondisi masyarakat yang tak menentu, masyarakat masa itu tidak lagi mau mendengar perkataan dan perintah pemimpin yang ada, hukum tak dapat ditegakkan dan aturan banyak dilanggar. Masa ini disebut jaman sikanre-bale atau 'saling memangsa'.

Pada Masa itu, tanaman juga tak membuahkan hasil, hujan turun terus menerus diiringi gemuruh yang terjadi dalam tujuh hari tujuh malam. Namun tiba-tiba muncul sebuah istana yang oleh masyarakat disebut Saoraja berdiri di tengah-tengah bidang tanah di Pakere. Bersamaan dengan itu terlihat pula seseorang yang duduk di depan tangga istana itu.

Mendengar hal ini, orang-orang pun berdatangan memberi penghormatan, lalu mengangkat Tumanurung ini menjadi pemimpin dan diberi gelar Karaeng Loe ri Pakere. Sejak itu tanaman pun tumbuh dengan subur dan membuahkan hasil melimpah.

Dalam pemimpin, Karaeng Loe ri Pakere senantiasa membangkitkan eksistensi kerajaan dalam mengemban amanah rakyat. Terutama dalam memposisikan Kerajaan Marusu' sebagai daerah berpemerintahan kuat dan disegani. Keadaan rakyat pun hidup aman, damai dan sejahtera, lahir-bahtin, karenanya daerah ini disebut Butta Salewangang.

Makna dan Arti Kata Butta Salewangang

Butta Salewangang berasal dari bahasa Makassar, terdiri dari dua kata, yakni; Butta yang berarti Tanah atau Daerah dan Salewangang yang berarti Subur, Makmur atau Sejahtera. Sehingga menurut istilah Butta Salewangang diartikan sebagai; "daerah yang subur dengan masyarakat yang makmur".

Posisi Kerajaan Marusu' yang strategis merupakan daerah pertanian yang subur dan menggiurkan dua kerajaan utama yang ada di sekitarnya untuk mengeksekusinya secara politik dan ekonomi, yaitu; Kerajaan Bone di sebelah timur dan Kerajaan Gowa di sebelah selatan.

Sekitar Abad XVIII, wilayah Kerajaan Marusu' terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil dan menggabungkan diri dalam persekutuan Toddo Limayya ri Marusu’, Lobbo Tengngae, dan Gallarang Appaka. | **

1 Komentar:

  1. elj mengatakan...:

    tabe' mantap tawwa postingana... salam salewangang...

Posting Komentar

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME