KEMARIN Harian Tribun Timur memuat citizen reporter (populer disebut Citrep) saya yang pertama di tahun 2012. Citrep yang dimuat di halaman 11 itu merupakan laporan kegiatan Pemkab Maros pada malam pergantian tahun lalu.
Untuk Tribun Timur, saya terbilang rutin ber-citrep. Dalam dua tahun ini, setidaknya ada 80-an citrep saya yang telah diterbitkan Tribun.
Awalnya aktifitas citrep ini saya lakukan di website Panyingkul.com yang memang mengusung semangat jurnalisme warga, sejak tahun 2006. Sampai sekarang, saya rutin mengirimkan berita ke sejumlah portal berita online, tentu selain website dan blog yang saya kelola.
Lantas apa yang dimaksud citrep? Dalam berbagai literasi, istilah citizen reporter digunakan bagi warga biasa (non-wartawan) yang memiliki minat terhadap kegiatan jurnalistik dan penulisan yang kemudian mengirimkan laporan atau berita ke media. Citizen reporter juga disebut citizen journalism atau jurnalisme warga.
Pengertian dasar citizen journalism ini adalah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita. Tipe jurnalisme seperti ini akan menjadi paradigma dan tren baru tentang bagaimana pembaca atau pemirsa membentuk informasi dan berita pada masa mendatang.
Di Indonesia, perkembangan jurnalisme warga dipicu ketika terjadi tragedi Tsunami di Aceh yang diliput sendiri oleh korban tsunami, pada tahun 2004 lalu. Terbukti berita langsung dari korban dapat mengalahkan berita yang dibuat oleh jurnalis profesional.
Meski sebenarnya kegiatan jurnalisme warga di kalangan masyarakat Indonesia sudah berlangsung lama. Beragam media digunakan sebagai penyalur aspirasi rakyat, seperti surat pembaca di media cetak atau informasi lalu lintas yang biasanya disampaikan pengguna jalan ke stasiun radio.
Saat internet dan media sosial mengalami ledakan pengguna, aktifitas ini mendapatkan momen terbaiknya, yaitu dengan digunakannya Twitter, Facebook dan blog sebagai media untuk menyampaikan pendapat ataupun informasi oleh masyarakat secara langsung. Aktifitas ini pun mulai jadi tren, khususnya di kalangan pengguna internet.
Seorang Blogger, Jeff Jarvis bahkan menyebut citrep jurnalisme hyperlocal, seperti situs berita online yang mengundang kontribusi dari warga untuk melaporkan tentang topik berita yang surat kabar konvensional cenderung abaikan.
Citrep adalah revolusi penting dalam media massa dan di Makassar (bahkan di Sulawesi Selatan) Tribun Timur adalah pelopornya. Terima kasih Tribun Timur, ayo terus mengabarkan. | **
Citrep Pertama Tahun 2012
IHSYAH
3 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Populer
-
Bagi kamu yang baru belajar mengoperasikan perangkan komputer, mungkin masih asing dengan papan keyboard. Kenapa tombolnya begitu banyak? Pe...
-
MALAM ini seorang teman bertanya melalui SMS, apa kriteria penilaian dalam sebuah lomba foto? Singkat, saya menjawab, sebenarnya tak ada kri...
-
SEBELUM menonton video porno " kepergok_mesum_di_hutan.3gp " ini, pastikan kamu sudah berumur lebih dari 17 tahun. Namun jika ngeb...
-
PELAJAR sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kediri-Jawa Timur diduga menjadi aktor dan aktris video porno. Dalam sepekan ini, film biru ya...
-
CUKUP lama saya tak memposting artikel, ulasan atau sekadar tulisan ringan tentang fotografi di blog ini. Hari ini, ketika 'berselancar...
-
KOMPILASI seniman Maros tampil menyajikan tari tradisional 4 etnik; Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja yang diisi tradisi Angngaru di ruang...
-
Bukit Tamangura di Dusun Samariga Desa Baruga Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros Sulawesi Selatan menyimpan keindahan tersendiri. Pun...
-
AKHIR pekan ini, saya memilih berkumpul dengan teman-teman lama. Teman-teman kampus yang dulu 'senasib' merambah rimba pengetahuan d...
kirim citrep caranya gmn biar pihak pemberitaan menerima..