Dua Sajak Terbaru Saya

2 Maret 2007

MENJELANG dini hari, ketika sedang membuka-buka halaman friendster seorang kawan. Terbersit keinginan untuk menuliskan pesan. Tiba-tiba sekumpulan kata melintas dalam benakkku. Tak ingin membuatnya berlalu begitu saja.

sajak terbaru

Kata-kata ini lalu kurangkai jadi puisi. Selanjutnya kukirim untuknya. Setelah saya baca kembali rangkaian kata-kata itu, ternyata lumayan juga, pikirku, setidaknya jadi sajak terbaru saya, bacalah:

Ada yang Hilang

mengapa seperti ada yang hilang
ketika dedaun mulai berguguran
angin berhembus ke selatan
menebar aroma kerinduan
seketika jiwa meranggas
seperti pepohon yang mengering
di awal kemarau

mengapa seperti ada yang hilang
ketika malam mulai merambat
angin berhembus di sela jendela
menyelusup ke dalam kamar
seketika tidur terjaga
seperti mimpi bertemu peri
di awal purnama

mengapa seperti ada yang hilang
ketika dirimu tak menyapa

Pekan sebelumnya, saya juga sempat menulis sajak tentang kehilangan orang-orang yang dekat di hati dalam peristiwa hilangnya pesawat Adam Air. Teks sajak ini, lama tersimpan dalam ponselku.

Tak Pernah Kuduga


sungguh tak pernah kuduga
kalau ini menjadi kepergianmu yang abadi
di awal musim di akhir tahun itu
kau berangkat tanpa rasa cemas

hanya kerinduan yang kau titip di keningku
pada kecup terakhir menjelang kau pamit
senyum di bibirmu menjelma tangis
di mataku

sungguh tak pernah kuduga
kalau arus laut yang mengalir ke selatan
menghanyutkan harapanku tentangmu
seperti harapan yang tak henti berderai mencarimu

Yah, itulah dua sajak terbaru saya pekan ini, terimakasih telah membacanya. | *

0 Komentar:

Posting Komentar

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME