Berkat Jasa "Bocah Tua Nakal"

6 April 2012

KOMPUTER merupakan salah satu perangkat utama dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Betapa tidak, dengan perangkat elektronik ini, saya dapat menyelesaikan tugas pokok dan fungsi kerja kehumasan pada Bagian Humas dan Protokol Pemkab Maros, terutama dalam menulis rilis berita.

komputer tua

Beruntung, saya sudah mengenal komputer sejak sekitar tahun 1996, saat itu sebuah personal computer (PC) berprosesor Intel 80286 atau populer disebut 286 menghuni sebuah kamar sederhana di Pondok Hasanuddin, kawasan Universitas Hasanuddin (Unhas) di Tamalanrea, Makassar. Komputer itu milik Ishaq Rahman, senior saya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas. Kamar ini kemudian menjadi tempat berkumpul saya dan beberapa teman kuliah.

Prosesor Intel 80286 adalah sebuah mikroprosesor 16-bit yang dibuat oleh Intel Corporation menggunakan mikroarsitektur Intel x86. Kecepatan pemrosesannya hanya 6 MHz atau 8 MHz. Prosesor jenis ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1982 dan digunakan pada komputer IBM PC/AT.

Kami menyebut komputer itu "bocah tua nakal" karena tipenya terbilang kuno, juga kadang ngadat. Kuno karena saat itu sudah ada komputer berprosessor 386 bahkan 486. Meski tua, jasanya tak sedikit, paling tidak komputer ini telah membantu kami mengerjakan tugas kuliah, menyelesaikan surat-menyurat organisasi kampus, menulis artikel, mengolah data, hingga sesekali menulis puisi.

Awalnya, saya memakai komputer ini hanya untuk bermain PacMan, game populer saat itu, sambil sesekali belajar mengetik tugas-tugas. Karena menyadari kemampuan saya menggunakan komputer ini tak semahir Bang Icaq, sebutan kami untuk pemilik "bocah tua nakal", maka saat menggunakan program pengolah kata Wordstar 4.0 (cikal bakal MicrosoftWord) di komputer ini, saya mesti dibekali dengan catatan berisi kode perintah khusus.

Kode perintah itu menggunakan titik, angka dan kata, semisal; .lm4 = left margin 4; .rm56 = right margin 56 dan seterusnya untuk mengatur posisi margin kiri dan margin kanan tata letak kalimat dalam halaman ketikan.

Komputer pada masa itu memang belum secanggih sekarang, jenis media penyimpan datanya masih sederhana, menggunakan Floppy Disk 5" atau populer disebut disket. Sesuai namanya, disket ini berukuran fisik 5 inci persegi dengan daya tampung terbesar hanya 1,2 megabites (MB). Repotnya, jika disket ini lembab apalagi basah maka data tak dapat terbaca dan bisa saja hilang, juga rawan terlipat.

Kemudian, dengan bekal pengetahuan dasar komputer yang saya dapat dari kamar Bang Icaq, sekitar tahun 1997-1998 saya mengikuti kursus di sebuah lembaga pendidikan komputer yang dikelola oleh Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesai (GKP-RI) Sulawesi Selatan (Sulsel). Namun tak lama saya jalani, selain karena bosan menjalani materi kelas, aktifitas kemahasiswaan pun mulai padat, juga karena saya merasa lebih nyaman belajar bersama si "bocah tua nakal".

Sekitar tahun 1998-1999, "bocah tua nakal" hijrah dari kamar Bang Icaq, kami pun mulai menggunakan komputer dengan operating system (OS) berbasis Windows, menggunakan Windows 98 atau Windows Millennium Edition (Me)). Pada masa ini, usaha jasa rental komputer juga mulai marak di kawasan kampus Unhas Tamalanrea.

Dengan komputer berbasis Windows ini, selain mengetik, saya juga mulai belajar mengolah gambar melalui program Photoshop versi 5.5, perangkat lunak editor gambar buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan image dan pembuatan efek gambar untuk mendukung hobby fotografi yang sudah saya lakoni. Juga mulai belajar menggunakan program grafis CorelDraw versi 8.

Dengan komputer ini pula, saya sesekali membuat laman website atau webpage sederhana dengan Microsoft FrontPage, program aplikasi editor HTML untuk kemudian diuload ke internet melalui website GeoCities. Juga bermain Age of Empires, serangkaian permainan strategi berlatar sejarah di Eropa, Afrika dan Asia besutan Microsoft Studios.

Berkat jasa si "bocah tua nakal", saya terbebas dari penyakit "TBC". Bahkan setiap hari, sebuah komputer jinjing jenis notebook, juga sebuah kamera SLR, selalu menemani saya beraktifitas.

Kawan-kawan sekamar saya pun mahir menggunakan teknologi, sebut saja; Mattewakkan yang kini Komisioner Komisi Informasi Propinsi Sulawesi Selatan, Arief Wicaksono yang kini peneliti dan pengajar salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar, Andi Zulfikar dan Adi Adnan yang memilih berwiraswasta di Jakarta. Serta sang pemilik kamar, Ishaq Rahman kini sedang melanjutkan studi doktoral di Jepang. | *gambar hanya ilustrasi, bukan gambar "bocah tua nakal"

Artikel berjudul; Paham Komputer Berkat Jasa "Bocah Tua Nakal" ini adalah bentuk partisipasi dalam penelitian sosial budaya Makassar menggunakan ‘kendaraan’ komputer yang dilaksanakan oleh Komunitas Blogger Makassar dan Komunitas Tanahindie Makassar.

0 Komentar:

Posting Komentar

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME