Menulis Berita bersama Warga

12 Maret 2012

menulis beritaMASIH terkait materi jurnalistik, kali ini saya paparkan secara sederhana teknik penulisan berita. Namun, ada baiknya memahami dulu nilai, struktur serta sumber berita dulu.

Mengutip Dahlan Dahi, Pemimpin Redaksi Tribun Timur Makassar, dalam personal blognya; www.dahlandahi.com, yang memaparkan kalau dalam menyajikan berita haruslah memuat nilai berita di dalamnya. Nilai-nilai berita tersebut mencakup:

  • Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
  • Aktual: terbaru, belum "basi".
  • Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
  • Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal.
  • Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).

Nilai berita di atas sudah dianggap cukup dalam menyusun berita (menurut Kris Budiman). Namun dalam buku "Teknik Menulis Berita dan Feature" dari Masri Sareb Putra disampaikan dua belas nilai berita, yakni:

  • Sesuatu yang unik,
  • Sesuatu yang luar biasa,
  • Sesuatu yang langka,
  • Sesuatu yang dialami/dilakukan/menimpa orang (tokoh) penting,
  • Sesuatu yang tersembunyi,
  • Sesuatu yang sulit untuk dimasuki,
  • Sesuatu yang belum banyak/umum diketahui,
  • Menyangkut keinginan publik,
  • Pemikiran dari tokoh penting,
  • Komentar/ucapan dari tokoh penting,
  • Kelakuan/kehidupan tokoh penting, dan
  • Hal lain yang luar biasa.

Dalam kenyataannya, tidak semua nilai berita tersebut digunakan dalam sebuah penulisan berita. Hal terpenting adalah adanya aktualitas dan pengedepanan objektivitas yang terlihat dalam isi berita. Sementara untuk sumber berita, terdapat beberapa petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi, yakni: observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita, pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik, wawancara, dan partisipasi dalam peristiwa.

Menurut strukturnya, berita tersusun secara sistimatis dan memiliki bagian-bagian sebagai berikut:

  • Judul atau kepala berita (headl)
  • Baris tanggal (date)
  • Teras berita (lead atau intro)
  • Tubuh berita (body)
  • Keterangan penutup (ending)

Bagian-bagian ini tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini menyajikan informasi yang paling penting pada awal alinea dan menjadi intisari dari seluruh berita.

Jika dibuat gradasi, alinea yang berada di bawah berisi informasi yang semakin tidak penting. Dengan kata lain, alinea pertama adalah yang paling penting, alinea selanjutnya (ke bawah) semakin tidak penting dan yang paling bawah adalah yang paling tidak penting.

Metode piramida terbalik bertujuan memudahkan atau mempercepat pembaca dalam mengetahui apa yang diberitakan, juga untuk memudahkan para redaktur memotong bagian tidak atau kurang penting yang terletak di bagian bawah dari tubuh berita. Sehingga sebuah berita yang baik dapat ditemukan dengan menggunakan rumus 5W + 1 melalui pendekatan nilai dan berpatokan pada struktur berita. Perhatikan contoh berita di bawah ini:

Pelatihan Pengelolaan Media [headline]

Ruang Belajar Masyarakat (RBM) Kabupaten Maros menggelar Pelatihan Pengelolaan Media [what] di Hotel Transit II Maros [where], Sabtu dan Minggu (10-11 Maret) [dateline] [when]. RBM merupakan salah satu satu kelompok kerja yang diinisiasi oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (MPd) [lead atau intro].

Dalam pelatihan yang diikuti para kader RBM dan PNPM-MPd dari 14 kecamatan se-Maros ini, saya berkesempatan menyampaikan materi pengetahuan dasar jurnalistik, diantaranya teknik menulis berita, teknik wawancara, juga pengenalan layout media [how] [body].

Selain itu, peserta juga diberikan materi tambahan pengetahuan fotografi jurnalistik yang disampaikan oleh penggiat Maros Fotografi dan Film (MARFOGRAFI), Muh Fajrin Yusuf, materi pengenalan media online yang disampaikan oleh Koordinator Komunitas Blogger Maros (KBM) Muh Ansari. Serta Juga dipaparkan tantang materi manajeman pengelolaan media informasi yang disampaikan oleh Muh Irdan AB. [who] [body]

Fasilitator PNPM-MPd Kecamatan Mallawa, Maros, A Nur Firman [who] mengemukakan bahwa kegiatan ini digelar untuk membekali pengetahuan jurnalistik para kader di kecamatan agar mampu mengelola dan menyampaikan informasi kegiatan dan program PNPM-Md. [why] [body]

Usai mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu pengelola media informasi di kecamatannya masing-masing. [ending]

Keterangan berwarna biru adalah contoh penggunaan struktur berita dan keterangan berwarna merah adalah contoh penggunaan unsur 5W + 1 dalam menulis berita. | berita di atas dimuat dalam portal berita tribun-timur.com dalam bentuk citizen reporter: http://makassar.tribunnews.com/2012/03/11/pelatihan-pengelolaan-media

3 Komentar:

  1. samad dadrana mengatakan...:

    kak itu jurnalistik cuman untuk kepnulisan berita saja kah?

    by bassicor.blogspot.com

  1. IHSYAH mengatakan...:

    secara umum, jurnalistik digunakan untuk penulisan yang terkait dengan media massa, baik berita maupun non berita seperti opini, profil dan sebagainya. untuk jurnalistik non berita tunggu pembahasan saya selanjutnya :)

Posting Komentar

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME