Tenggelamnya Tampomas II

27 Januari 2012

HARI ini, 31 tahun yang lalu Kapal Motor Penumpang (KMP) Tampomas II terbakar dan tenggelam. Kapal penumpang milik perusahaan negara Pelayaran Nasional Indonesia (PT Pelni) ini tenggelam di sekitar sekitar Kepulauan Masalembo, Laut Jawa, termasuk dalam wilayah administratif Provinsi Jawa Timur.

Saat itu, KMP Tampomas II berlayar dari pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pada Sabtu (24 Januari 1981) pukul 19.00 menuju Ujung Pandang (sekarang Makassar). Kapal ini membawa 191 kendaraan roda empat, sekitar 200-an sepeda motor dan 1054 penumpang terdaftar serta 82 kru kapal. Perkiraan mengatakan total manusia di kapal tersebut adalah 1442 orang (perkiraan tambahan adalah penumpang gelap).

Saat badai laut di Minggu (25 Januari 1981) malam datang, beberapa bagian mesin kapal mengalami kebocoran bahan bakar dan terkena percik api yang diduga berasal dari puntung rokok sehingga menimbulkan kebakaran di dek kapal. Awak kapal berusaha memadamkan api dengan tabung pemadam kebakaran, tetapi tidak berhasil karena api terus menjalar ke dek lain yang berisi muatan yang mudah terbakar.

Tigapuluh menit setelah api muncul para penumpang diperintahkan untuk segera menaiki sekoci, hal ini pun sangat lambat sebab hanya satu jalan bagi penumpang untuk diturunkan ke sekoci. Sebagian penumpang terjun bebas ke laut menghindari kobaran api, sebagian lagi menunggu di dek dan panik menunggu pertolongan selanjutnya.

Syahbandar pelabuhan Ujung Pandang mendapat berita dari KM Wayabula meneruskan informasi dari KM Sangihe yang tengah melakukan evakuasi bahwa Tampomas II terbakar di kepulauan Masalembo sekitar 220 mil dari Ujung Pandang. Ombak besar setinggi 7 - 10 meter dan angin kencang 10 - 15 knot menyulitkan penyelamatan sehingga KM Sangihe hanya dapat memindahkan 149 penumpang Tampomas II ke kapalnya.

Saat kapal sudah mulai miring, nahkoda kapal Kapten Abdul Rivai masih tampak sibuk membagikan pelampung ke para penumpang yang tidak berani terjun ke laut. Bahkan di detik-detik terakhir saat kapal mulai tenggelam, Abdul Rivai masih terlihat berada di anjungan kapal sambil berpegangan pada kusen jendela.

Akhirnya, pada Selasa (27 Januari 1981) pagi, terjadi ledakan di dalam kapal yang membuat air laut masuk ke ruang mesin (ruang propeler dan ruang generator terisi air laut) dan membuat kapal miring 45° lalu tenggelam 30 jam sejak percikan api pertama menjalar.

Sampai Rabu (29 Januari 1981) tim SAR gagal melakukan pencarian karena besarnya badai laut, 5 hari kemudian 80 orang yang selamat dalam sekoci ditemukan 150 km dari lokasi karamnya kapal. Estimasi tim menyebutkan 431 penumpang tewas (143 orang ditemukan mayatnya dan 288 orang hilang atau karam bersama kapal) dan 753 berhasil diselamatkan, meski sumber lain menyebutkan terdapat 666 orang tewas.

Penumpang yang sempat menaiki sekoci penyelamat ternyata juga harus menjalani penderitaan. Selama 5 hari mereka terapung-apung di lautan di atas sekoci bersama sekitar 80-100 orang lainnya tanpa makanan. Sekoci yang kelebihan muatan itu bahkan sempat terbalik. Ketika berhasil dikembalikan ke posisi semula hanya tersisa 70 orang. Pada hari kelima barulah mereka menemukan daratan yaitu pulau Doang-doangan di Sulawesi Selatan. Sesampai di darat 2 orang menghembuskan nafas terakhir.

KMP Tampomas II dengan bobot mati 2420 ton dan mampu mengangkut penumpang 1250 sampai 1500 orang ini adalah kapal bekas yang dibeli oleh perusahaan milik negara Pengembangan Armada Niaga Nasional (PT PANN) dari Komodo Marine Jepang yang kemudian dibeli PT Pelni secara mengangsur selama sepuluh tahun kepada PT PANN.

Kapal ini sebelumnya bernama MV Great Emerald, dibuat di Jepang tahun 1956 dan dimodifikasi tahun 1971. Begitu dioperasikan, kapal penumpang ini langsung digeber abis untuk melayani jalur Jakarta-Padang dan Jakarta-Ujung Pandang yang memang padat. Semoga peristiwa ini tidak terjadi lagi dan seluruh rakyat Indonesia dapat berpergian tanpa kekhawatiran terkena musibah yang dapat merenggut nyawa.

Dan untuk mengenang peristiwa ini, saya pun mendengarkan lagu berjudul Celoteh Camar Tolol dan Cemar dari penyanyi balada Iwan Fals: Api menjalar dari sebuah kapal/Jerit ketakutan/Keras melebihi gemuruh gelombang/Yang datang/Sejuta lumba lumba mengawasi cemas/Risau camar membawa kabar Tampomas terbakar/Risau camar memberi salam Tampomas Dua tenggelam... | dari berbagi sumber

0 Komentar:

Posting Komentar

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME