Membaca Lagi Makassar Nol Kilometer

18 Januari 2012

PUKUL 7 malam, udara sedikit dingin. Sisa hujan sore tadi masih menempel di jendela. Kubuka lebar jendela kamarku, agar udara leluasa bertukar tempat, setelah itu aku bergegas ke kamar mandi.

Sehabis mandi kukemasi perlengkapan memotretku ke dalam tas. Sebab malam ini, saya harus bertugas mendokumentasikan pesta perkawinan seorang kawan...

...Di belakang pintu masuk, sebahagian tamu terlihat antri mengisi buku tamu yang telah disediakan. Beberapa diantaranya diberi cenderamata setelah mengisi buku tamu tersebut. Saya berjalan menuju pelaminan yang terletak di sisi dalam gedung. Nampak kedua mempelai sudah berdiri di sana.

Dengan pakaian pengantin adat Bugis-Makassar berwarna merah mereka nampak cerah apalagi pakaian yang dikenakannya serasi dengan ornamamen lamming yang juga di dominasi warna merah.


Itu adalah penggalan tulisan saya yang terdapat dalam buku "Makassar Nol Kilometer". Buku pertama yang merekam warga Kota Makassar kontemporer lengkap dengan karnaval budayanya, seperti merayakannya di alun-alun; di titik nol kilometer.

Buku ini berisi 49 tulisan yang dihasilkan 15 penulis muda Makassar dan diterbitkan oleh Penerbit Ininnawa. Terbit pertamakali pada tahun 2005 dan diterbitkan ulang (edisi revisi) pada tahun 2011.

Saya ikut berpartisipasi dalam buku ini dengan menyumbang lima artikel, sebuah kehormatan yang terabadikan. Saat itu, saya memang sedang belajar menekuni aktifitas tulis-menulis bersama kawan-kawan di komunitas Tanahindie, bersama dua penulis muda-berbakat Makassar, Jimpe dan Lelaki Bugis.

Untuk tetap mengungkap denyut kehidupan yang khas dan unik di Kota Makassar, Makassar Nol Kilometer kini 'terbit' online lewat website; http://makassarnolkm.com. | **

2 Komentar:

  1. Kalau mauki bukunya gimana kakak???
    Bisaki kirimkan???

  1. IHSYAH mengatakan...:

    boleh. silahkan berikan alamat via email: ihsyah[at]ymail[dot]com. terimakasih..

Posting Komentar

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME