Berbicara Jurnalistik dengan Warga Tanralili

13 Januari 2012

SELAMA dua hari, Rabu (11/1) dan Kamis (12/1) ini, bersama pegiat Maros Fotografi dan Film (MARFOGRAFI) Uno, saya menjadi pembicara dalam Pelatihan Jurnalistik Masyarakat di Kecamatan Tanralili, Maros.

Pelatihan ini digelar oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM M-Pd) Kecamatan Tanralili dan diikuti sekitar 16 peserta yang merupakan wakil dari delapan desa yang ada di Tanralili. Dalam pelatihan ini, saya menyajikan materi bertopik; Pengetahuan Dasar Jurnalistik. Berikut inti sari paparan saya:

Pengertian Jurnalistik

Di hadapan peserta, saya kemukakan kalau jurnalistik berasal dari kata journalistic (Inggris) yang mengandung pengertian mengenai kewartawanan. Jurnalistik juga berasal dari kata journal/du jour, acta diurna (Latin) yang artinya catatan harian.

Karenanya, kegiatan jurnalistik awalnya bersifat harian atau berita-berita yang dikemas dalam bentuk cetakan yang disampaikan setiap hari.

Dengan pemahaman itu, maka jurnalistik dapat diartikan sebagai segala bentuk kegiatan yang dilakukan dan sarana yang digunakan dalam mencari, memproses dan menyusun berita hingga mencapai publik atau kelompok tertentu yang menaruh perhatian khusus pada hal-hal tertentu.

Jurnalistik juga dipahami sebagai pengetahuan tentang penulisan, penafsiran, proses dan penyebaran informasi umum dan hiburan umum secara sistematik dan dapat dipercaya untuk diterbitkan.

Perkembangan Jurnalistik

Dalam perkembangannya, jurnalistik mulai dikenal secara meluas pada tahun 1960-an, saat 'jurnalistik baru' lahir dengan ciri pesan atau berita menuruti gaya prosa. Kemudian pada tahun 1970-an, saat 'jurnalistik presesi' lahir dengan ciri pesan atau berita diolah menggunakan metode riset ilmiah.

Selanjutnya pada era komputer/internet, seperti saat ini melahirkan 'cyber jurnalistik', yakni penyusunan dan penyebaran pesan atau berita melalui jaringan internet. Metode ini juga disebut 'jurnalistik media online'.

Unsur Jurnalistik (5W + 1H)

Saya juga memaparkan kalau dalam kajian jurnalistik, menyusun berita adalah sebuah proses mengumpulkan informasi yang memuat 'fakta' yang di dalamnya terkandung unsur-unsur 5W + 1H, yakni

  • Who - siapa yang terlibat di dalamnya? 
  • What - apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa? 
  • Where - di mana terjadinya peristiwa itu? 
  • Why - mengapa peristiwa itu terjadi? 
  • When - kapan terjadinya? 
  • How - bagaimana terjadinya?

Hal penting lain yang dibutuhkan dalam sebuah proses jurnalistik adalah pada sumber berita. Ada beberapa petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi, yakni; observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita, pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik, proses wawancara dengan nara sumber, serta partisipasi dalam peristiwa.

Pelatihan jurnalistik ini menjadi salah satu upaya memberi keterampilan penulisan kepada warga, agar masayarakat dapat berperan aktif menuliskan kegiatan masyarakat di sekitarnya untuk dipublikasikan. | baca juga berita pelatihan ini di portal berita Tribunnews.

0 Komentar:

Posting Komentar

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME