Memotret Supermoon di Langit Makassar

20 Maret 2011

SABTU malam lalu, posisi bulan hanya berjarak 221.567 mil atau 356.578 kilometer dari bumi. Inilah jarak terdekat bulan dengan bumi dalam kurun waktu 18 tahun, fenomena ini dikenal dengan lunar perigee atau supermoon.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merilis fenomena ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, asal langit cerah.

Saya pun penasaran ingin menyaksikannya di langit Makassar dan tertarik mengabadikan fenomena ini. Dengan kamera yang sudah siap, sekitar pukul 00.15 wita, bulan terlihat begitu cerah dengan pacaran cahaya di sekelilinya.

Meski ukurannya tak terlalu besar dibandingkan saat bulan purnama lainnya. namun pendaran cahaya bulan itu memang jauh lebih terang dan menyilaukan mata jika dilihat dalam waktu yang lama.

Untuk mengabadikannya, saya pun mengeluarkan peralatan fotografi seadanya dan memulai memotret beberapa frame dengan menggunakan kamera Canon EOS 1000D, sutter speed 1/60, aperture F5,6 dan focal length 250 mm.

Sebenarnya, memotret Bulan tidaklah sulit, meski dikelilingi oleh langit yang gelap dan dapat "menipu" kamera untuk memilih setting pencahayaan yang salah. Manun karena sifatnya yang memantulkan cahaya, maka pengukuran pencahayaan dapat dilakukan pada titik tengah Bulan tersebut.

Aspek yang menyulitkan dalam pemotretannya karena Bulan merupakan bidang terang kecil di tengah-tengah kegelapan sementara Bulan senantiasa bergerak dan letaknya sangat jauh, sedikit getaran saja akan menyebabkan hasil foto blur.

Dalam memotret malam tadi, aspek menyulitkan itu saya siasati dengan menggunakan spot metering, setting kamera pada mode manual, setting aperture F5.6 dan menggunakan fokus pada hyperfocal. | baca juga di Tribun Timur

0 Komentar:

Posting Komentar

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME