KEHADIRAN teknologi fotografi yang kian canggih saat ini, membuat seseorang dalam memotret cukup hanya membidik objek, menekan tombol kamera, setelahnya kameralah yang bekerja. Namun meski begitu tetaplah diperlukan pemahaman dasar tentang fotografi sebelum memotret.
Minimal pengetahuan tentang komposisi dan angle foto atau sudut pengambilan gambar yang baik. Dalam pemahaman klasik, komposisi foto yang lazim digunakan dikenal dengan istilah komposisi sepertiga bagian atau disebut juga komposisi sembilan bagian.
Pemahaman komposisi ini menjadi dasar para fotografer dalam membuat foto, terutama foto-foto pemandangan yang menampilkan garis batas horison, garis datar yang membagi dua bidang, semisal pantai, persawahan, pegunungan dan sebagianya.
Secara teknis, komposisi ini membagi bidang gambar ke dalam tiga bagian di sisi panjang dan lebar bidang gambar. Pembagian ini akan menghasilkan sembilan kotak. Selanjutnya objek atau subyek foto diletakkan pada sepertiga bagian atau di dua pertiga bagian, baik atas, bawah, maupun sisi kanan dan kiri.
Garis horison juga diletakkan pada sepertiga atau dua pertiga bidang foto, ini berlaku pada foto dengan format vertikal (tegak) maupun horisontal (datar).
Contohnya, foto 1 yang dibuat menggunakan hukum komposisi sepertiga-dua pertiga, mempunyai kesan berbeda dibanding foto 2 yang menempatkan subjek (matahari) di tengah bidang gambar. Komposisi ini sebenarnya merupakan adaptasi dari melukis, seperti teknik yang digunakan oleh para pelukis beraliran realis yang senang melukis pemandangan.
Karena fotografi merupakan pengetahuan yang terus berkembang, maka dibutuhkan ketekunan dan kebiasaan dalam mengeksplitasi subjek menjadi foto menarik. Seperti kata fotografer Eliot Porter; "The more you photograph, the more you realize what can be photographed and what can't be photographed. You just have to keep doing it,"
Yah, memotret itu mudah! | *
0 Komentar:
Posting Komentar