SOSIAL media, facebook dan twitter diramaikan akun yang mempublikasikan gambar-gambar wanita berjilbab tetapi berpakaian ketat atau dikenal dengan Jilboobs. Fenomena ini semakin lama semakin gencar, bahkan membuat banyak foto-foto tidak pantas.
Saat menuliskan kata kunci 'jilboobs' di mesin pencari, maka akan muncul beberapa akun terkait fenomena Jilboobs. Nama-nama yang digunakan akun-akun Jilboobs sebagian besar mengarah ke istilah-istilah berbau mesum. Setelah akun-akun tersebut dibuka terdapat sejumlah foto yang malah terkesan cabul.
Jilboobs pada dasarnya adalah sebutan atas gaya pakaian para wanita yang mengenakan penutup kepala berupa jilbab tetapi memperlihatkan tonjolan di wilayah dada. Istilah Jilboobs muncul dari istilah jilbab dan boobs atau payudara wanita. Jilboobs adalah gaya berpakaian berjilbab namun masih memperlihatkan lekukan dada, pantat dan perut.
Padahal busana berjilbab terkait dengan keagamaan, dalam hal ini Islam, esensinya berada dalam seperangkat aturan. Lazim diketahui bahwa bagian-bagian tubuh tertentu, termasuk didalamnya adalah payudara, harus ditutup dan tidak terekspos.
Ini terjadi lantaran wanita mengenakan pakaian dengan lengan panjang tetapi ketat atau cenderung membentuk lekuk tubuh. Selain itu, model jilbab yang digunakan juga pendek dan hanya sampai di atas dada atau tidak menutupi bagian dada.
Atasan tersebut biasanya dipadu dengan bawahan rok tembus pandang, legging maupun celana jeans ketat. Fenomena tersebut menimbulkan kontroversi, apalagi saat beredar di akun Facebook dan Twitterm juga di sejumlah blog, yang khusus memuat gambar-gambar gaya berpakaian Jilboobs.
Gaya berpakaian Jilboobs bisa jadi lahir akibat didorong industry busana yang semakin berkembang. Juga tren dan model berjilbab. Namun yang tak kalah penting adalah gaya berjilbab para publik figur yang seringkali diikuti oleh masyarakat umum.
*diolah dari iberita.com*
0 Komentar:
Posting Komentar