BULAN lalu, saya menjadi salah satu narasumber seminar kepenulisan yang digelar Forum Lingkar Pena (FLP) Maros. Dalam seminar kepenulisan yang dilaksanakan di aula Al Markaz Al Islami Maros itu, saya memotivasi kaum muda untuk menulis. Kelanjutan dari seminar itu, saya pun mengagas kelas menulis bersama Macz Indie Books (MIB) Maros.
Sebagai persiapan dimulainya kelas menulis MIB Maros, berikut ini saya sajikan artikel seputar kepenulisan untuk bahan bacaan bersama, yakni menulis untuk kreativitas dan berkomunikasi, di bawah ini:
Menulis untuk Kreativitas
Menulis, bagi beberapa orang, adalah sesuatu yang sangat mengasyikkan dan menyenangkan. Bagi beberapa orang yang lain, hal tersebut bisa sangat bertolak belaknag. Menulis itu menyulitkan dan menyebalkan. Hanya diri anda sendiri yang bisa menilai dimanakan posisi anda sebenarnya, golongan pertama, atau golongan kedua.
Jika anda menyukai menulis dan menganggapnya menyenangkan, itu merupakan hal yang bagus. Lantas, bagaimana jika anda termasuk ke dalam golongan yang kedua? Hmm, cukup sulit memang untuk bisa menghasilkan tulisan atau artikel yang menarik. Lalu, bagaimana tips menulis agar terasa menyenangkan dan mengasyikkan?
Masalah menulis ini hanyalah masalah cara pandang. Diawal proses menulis disaat anda bersiap-siap akan menulis, sadarilah akan proses menulis yang akan memberikan perasaan yang menyenangkan. Tanamkanlah hal itu di dalam benak anda. Jika anda termasuk orang yang kreatif dan senang mengkhayal, maka anda harus mensugestikan pikiran anda bahwa munlis itu merupakan salah satu cara untuk mengkhayal
Khayalan dan ide-ide kreatif muncul seperti api yang melahap sumbu kembang api; kemudian, luapan kegembiraan pun mengikutinya seperti percikan cahaya yang menghiasi kegelapan malam. Demikian halnya dalam ranah tulis-menulis, kesenangan mengikuti proses menciptakan ide-ide kreatif.
Berpikir kreatif berarti berani menciptakan sesuatu yang belum pernah dibuat sebelumnya dengan mengerahkan kekuatan daya imajinasi kita. Proses menciptakan sesuatu berarti melontarkan pertanyaan-pertanyaan, menyelami keraguan dan akhirnya menemukan pemecahan yang kreatif. Aktivitas menulis mendorong kita untuk berpikir kreatif dalam menjawab pertanyaan dan menemukan pertanyaan baru untuk ditanyakan.
Dengan membiasakan diri berkecimpung dalam dunia ini, penulis pun akan terbiasa menikmati saat-saat bermain dengan huruf yang menciptakan kata, kata yang menciptakan kalimat, kalimat yang menciptakan paragraf, dan paragraf yang menciptakan makna.
Teruslah berkarya karena menulis memberikan kepuasan dan kesenangan di mana saja dan kapan saja. Seorang penulis terkemuka asal negeri Paman Sam berkata “Sebuah karya akan memicu inspirasi. Teruslah berkarya. Jika Anda berhasil, teruslah berkarya. Jika Anda gagal, teruslah berkarya. Jika Anda tertarik (untuk menulis), teruslah berkarya. Jika Anda bosan, teruslah berkarya.
Menulis untuk Berkomunikasi
Bagi beberapa orang, menulis itu bisa sangat menyenangkan. Tetapi bagi beberapa orang yang lain, menulis itu bisa sangat-sangat menyebalkan. Termasuk golongan manakah anda? Kalau termasuk golongan pertama, maka anda tidak akan merasa kesulitan untuk bisa menghasilkan tulisan yang menarik. Lantas, bagaimana jika anda termasuk ke dalam golongan yang kedua?
Maka anda akan merasa kesulitan dalam menghasilkan tulisan yang menarik. bahkan untuk memulai mengetikkan jemari diatas keyboard pun mungkin anda akan merasa kesulitan. Lantas bagaimana tips menulis agar bisa terasa menyenangkan bagi setiap orang?
Sebenarnya masalah ini hanyalah masalah sudut pandang semata. Atau lebih tepatnya cara pandang. Diawal proses menulis disaat anda bersiap-siap akan menulis, sadarilah akan proses menulis yang akan memberikan perasaan yang menyenangkan. Tanamkanlah hal itu di dalah benak anda. Jika anda termasuk orang yang senang menjalin komunikasi dengan orang lain, maka anggaplah proses menulis ini sebagai proses berbicara dengan orang lain.
Proses menulis bisa memberikan kepuasan dan rasa senang bagi penulis karena tulisan merupakan suatu bentuk alat komunikasi yang penting. Seorang Penulis dapat mengekspresikan aspek-aspek pemikirannya terhadap lingkungan sosial melalui kata-katanya. Seorang penyair pernah mengatakan bahwa seorang penulis bukan hanya seorang yang mengatakan sesuatu, tetapi dia juga orang yang tahu cara untuk mengatakannya.
Proses menulis tidak hanya berhubungan dengan diri penulis sendiri, tetapi sebuah tulisan juga menjalin pertalian dengan banyak orang di sekitarnya. Bayangkan, lewat satu artikel saja, penulis bisa menjangkau ribuan orang. Bahkan sebuah kalimat saja mungkin bisa menginspirasi kehidupan seseorang.
Penulis adalah saksi zaman yang mencatat kenyataan di sekelilingnya. Dia perlu menjadi pengamat yang peka saat melakukan seleksi, analisis, dan penilaian dalam tulisan-tulisannya. Seperti para seniman lainnya, para penulis juga mengangkat pertanyaan-pertanyaan untuk membuat publik merenung. Tidak jarang juga penulis menyumbangkan ide-ide yang bermanfaat bagi lingkungannya. Sungguh sangat menyenangkan, bahwa dengan menulis kita bisa berkomunikasi dengan seluruh entitas yang ada.
Semoga artikel menulis untuk kreativitas dan berkomunikasi yang saya salin dari laman website paidreviewindonesia.com ini dapat membuka wawasan awal para 'siswa' kelas menulis MIB Maros sebelum memasuki materi pelajaran menulis yang akan kami sajikan dalam kelas. | *
0 Komentar:
Posting Komentar