PRINSIP maupun teknik fotografi, memotret menggunakan kamera analog ataupun digital tidaklah jauh berbeda. Perbedaan mendasar hanya terletak pada pengunaan film (klise) pada kamera analog dan penggunaan sensor pada kamera digital. Demikian paparan yang saya sampaikan dalam sebuah diskusi fotografi.
Seiring perkembangan teknologi, kamera digital lebih banyak disukai konsumen karena hasil dapat langsung dilihat. Bahkan jika hasil foto kurang memuaskan, pemotretan juga dapat segera diulang. Nah, berikut cara menghasilkan foto yang berkualitas lewat kamera digital:
Atur Mode Gambar Paling Besar
Keuntungan dari mode ini adalah memungkinkan foto dicetak dalam ukuran besar tanpa ancaman 'foto pecah'. Selain itu, bagian foto yang tidak dikehendaki dapat dipotong (croping) tanpa terlalu banyak mengurangi kualitas gambar. Apalah gunanya membeli kamera dengan resolusi 5, 6, atau 8 megapiksel, tapi dalam memotret mode ukuran gambar standar (bukan maksimum) tetap digunakan.
Manfaatkan Histogram dan Pengaturan ISO
Penggunaan histogram memungkinkan melihat seberapa optimal sensitivitas sensor kamera dalam menangkap gambar. Histogram akan menunjukkan area gelap dan terang pada hasil foto. Sementara pengaturan ISO atau ASA membuat hasil gambar akan lebih jernih saat ISO rendah, namun sensitivitas kamera dalam menangkap cahaya menjadi lebih rendah. Sedangkan saat ISO terlalu tinggi, hanya akan menimbulkan noise pada gambar.
Whitte Balance itu Penting
Untuk kebanyakan pengambilan gambar, dianjurkan agar dimulai dengan mode Auto white balance. Fungsinya agar kamera bisa membaca pewarnaan dari cahaya yang ada disekitarnya secara otomatis, kamera akan mengatur dirinya sendiri untuk mengoptimalkan white balance. Mode Daylight cocok untuk hari terang, sementara jika hari berawan, dianjurkan memakai mode Cloudy. Untuk mengevaluasi pewarnaan dan pencahayaan, jangan lupa lakukan tes dengan mengambil satu atau dua gambar.
Pakai Format File JPEG
Format file gambar JPEG, meskipun bersifat lossy (kurang jelas) bisa jadi merupakan pilihan terbaik. Pasalnya, ketika mengambil gambar dengan format JPEG keuntungan yang diperoleh juga berlipat karena file foro dapat diolah lagi dengan program Adobe Photoshop. Pada kamera SLR memberikan pilihan menggunakan format JPEG, TIF atau Raw. TIF biasa digunakan untuk reproduksi grafis, misalnya pada majalah dan koran. Sementara Raw, menyimpan apa adanya tanpa pemrosesan gambar lebih lanjut.
Hindari Menggunakan Zoom Digital
Sebaiknya jangan menggunakan zoom secara digital karena hanya akan membuat kinerja chip yang mengatur tingkat resolusi (piksel) pada kamera menjadi boros. Coba gunakan zoom dari lensa saja, agar bisa menghemat penggunaan chip. Selain itu hasil bidikan, saat menggunakan zoom secara digital tidak sebagus jika menggunakan zoom lensa.
Gunakan Memory Card Berkualitas
Patut diingat bahwa pengguaan memory card yang berkualitas untuk menyimpan hasil pemotretan membuat foto lebih bagus. Kecepatan rekam pengambilan gambar dengan memakai memori yang berkualitas tinggi dapat mengimbangi teknologi kamera. Misalnya dengan kartu memori berkecepatan 40x, dapat merekam 3 dari 10 jepretan berturut-turut dalam 1 detik. Sementara dengan memori 4x, hanya bisa merekam 1 gambar dalam 3 detik. Keuntungannya, dengan memori berkualitas tinggi tidak perlu mengkhawatirkan terjadinya pergeseran warna dalam foto.
Selanjutnya, selalu 'siapkan payung sebelum hujan', maksudnya pastikan melakukan backup file-file foto ke dalam CD atau DVD, sebagai antisipasi jika hard drive komputer atau laptop rusak. Demikainlah cara menghasilkan foto yang berkualitas lewat kamera digital. Selamat memotret!
0 Komentar:
Posting Komentar