Mari Meluruskan Arah Kiblat

16 Juli 2010

BANYAK masjid yang ditengarai arah kiblatnya melenceng dari arah ka’bah. Hal ini kemudian memicu perbincangan mengenai arah kiblat masjid di Indonesia yang dianggap salah terus mencuat.

Ketua Umum Asosiasi Dosen Falak Indonesia (ADFI) Ahmad Izzuddin menyatakan untuk mendapatkan keyakinan dan kemantapan amal ibadah, maka harus berusaha agar arah kiblat sholat mendekati persis kepada arah Baitullah.

Izzudin pun menjelaskan bahwa ada sistem penentuan arah kiblat yang dapat dikategorikan akurat, seperti dengan menentukan azimuth kiblat dengan scientific calculator atau dengan dibantu alat teknologi canggih seperti theodolite dan GPS (Global Position System).

“Saat pendirian masjid zaman dulu belum ada alat ini sehingga banyak masjid yang melenceng arah kiblatnya,” kata Izzuddin sebagaimana dilansir Tempo, Kamis (15/7).

Bisa pula dengan cara tradisional, yakni melihat bayang-bayang matahari pada waktu tertentu (rashdul kiblat). Tapi harus diketahui data lintang dan bujur tempat serta mengetahui lintang dan bujur ka’bah.

Secara garis besar arah kiblat berdasarkan perhitungan astronomi untuk daerah Jawa Tengah sekitar 24 derajat 10 menit sampai 25 derajat dari titik barat sejati ke arah utara sejati. Sehingga dapat dicek dengan sudut busur tersebut setelah mengetahui arah utara–selatan sejati.

Salah satu cara tradisional yang dapat menghasilkan hasil akurat adalah dengan bayang-bayang matahari sebelum dan sesudah kulminasi matahari dalam sebuah lingkaran. Sementara dengan menggunakan kompas, kata Izzuddin, masih sebatas ancar-ancar yang masih perlu dicek kebenarannya.

Sebab, berbagai model kompas termasuk kompas kiblat masih mempunyai kesalahan yang bervariasi sesuai dengan kondisi tempat (magnetic variation). | bahan bacaan Tempointeraktif.

0 Komentar:

Posting Komentar

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME